Cerita Lucu Anak2 Papua (MOP)
Mungkin bagi kita yang lahir dan besar di tanah Papua tentu tidak asing lagi dengan istilah ini. Bahkan ada istilah bahwa jika orang Papua tidak tahu apa itu Mop berarti dia bukanlah orang Papua. Mop menjadi sebuah budaya turun temurun dikalangan semua masyarakat di Papua. Sejak kecil hingga besar Mop seakan menjadi sebuah sarana menjalin persahabatan, dimana setiap ada lebih dari 1 orang Papua berkumpul maka diistu bisa keluar cerita cerita Mop yang dituturkan secara lisan. Ya tentu saja Mop pada awalnya berkembang secara penuturan lisan.
Bahan bahan cerita Mop itu sendiri sebenarnya tidak jauh jauh, lebih banyak berasal dari kehidupan sehari hari atau kelucuan kelucuan ditengah masyarakat yang sering sekali kita jumpai. Tak jarang cerita lucu itu juga diberi bumbu agar lebih terasa lucunya.
Di beberapa kampung seperti di kampung kelahiran kami di Manokwari, Mop Papua juga sering di lombakan dalam even even tertentu sebagai sebuah budaya baik yang terus dilestarikan hingga kini. Dalam semua cerita MOP itu sebenranya mengandung pesan dan nasehat yang baik sekalipun banyak juga MOP yang sebenarnya lebih menjurus pada unsur SARA dan pornografi.
Lucunya, MOP itu kebanyakan menceritakan tentang kepolosan atau ke gaptekan seseorang. Inilah yang kemudian bisa disalah artikan bagi mereka yang di luar Papua yang tidak tahu apa itu Mop karena bisa bisa dianggap merendahkan orang Papua, padahal dikalangan orang Papua sendiri cerita cerita lucu seperti itu sudah menjadi hal yang biasa dianggap sebagai lawakan dan tidak di politisasi.
Secara umum, jika kita kutip beberapa tulisan mengenai sejarah Mop Papua lewat beberapa tulisan di internet menyatakan bahwa :
MOP pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Papua oleh Bangsa Belanda saat Zaman kedudukanya di Indonesia,khususnya di Papua. MOP diambil dari istilah April MOB atau lelucon April yang saat ini serentak dirayakan dunia Internasional setiap tanggal 1 di bulan April. . Sesudah Belanda meninggalkan Papua Barat, tradisi Lelucon April itu berubah makna menjadi hanya lelucon khas Papua. Lelucon ini lalu disebut orang dengan istilah MOP (Melawaknya Orang Papua). Berbeda dengan budaya Hari Lelucon internasional yang jatuh pada 1 April, orang Papua tidak merayakannya. Mereka hanya mengadopsi unsur lucunya dalam berbagai cerita lucu khas Papua yang mereka namakan MOP.
Kata-kata yang menjadi bahasa kami dalam bercerita lucu/MOP , antara lain :
* pace = sebutan untuk pria dewasa / bapak
* mace = sebutan untuk wanita dewasa / mama
* tete / nene = kakek / nenek
* kitorang = kita
* pu = kepunyaan
* sa = saya
* ko = kamu
* pi = pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar